PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Ali Basyah
Materi 7 : Menganalisis Biaya Produksi
Prototype Produk Barang/Jasa
A.
Tujuan
Kegiatan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini
siswa diharapkan mampu memahami:
1. Pengertian Biaya Produksi
2. Asumsi Dasar Perhitungan
3. Struktur Biaya Produksi
4. Proyeksi Laba Produksi
B.
Uraian
Materi
1. Pengertian Biaya Produksi
Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk
perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku
dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi. Menurut ilmu
ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang.
Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung
yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang
dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk
atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini
harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan
laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan
menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya
produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi
produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi
yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini
memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya
operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh
suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.
Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya
perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk
perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan
kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan
mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan
sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk
menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi.
Perbedaannya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya
dengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain
maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi
dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang
biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua
adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi
umum dan pengembangan.
Langkah menghitung biaya produksi
Untuk menghitung biaya produksi prototype, melalui beberapa
tahapan seperti berikut:
a. Tentukan Asumsi dasar perhitungan
b. Tentukan Skala produksi dan siklus produksi
c. Tentukan Struktur biaya produksi
d. Tentukan Perhitungan proyeksi laba
produksi
e. Tentukan Proyeksi Arus Kas
f. Uji dengan beberapa indicator
finansial
2. Asumsi Dasar Perhitungan
Asumsi dasar perhitungan adalah semua komponen yang menjadi
acuan perhitungan suatu produk. Misal ingin memproduksi makanan bakso, maka
tentukan harga dengan mengacu pada skala tertentu. Biasanya untuk bakso yang
diambil sebagai acuan skala adalah daging. Contoh : untuk membuat bakso dengan
skala daging satu kilogram diperlukan beberapa bahan lain yang ukurannya cukup
untuk satu kilogram daging tersebut. Berapa kilo tepung tapioca, berapa gram
bumbu, berabapa kebutuhan bahan bakar dan sebagainya. Semua komponen jangan
sampai ada yang terlewati, termasuk ongkos kerja dari pembuatan bakso tersebut.
Semakin lengkap semua komponen yang didapat akan semakin realistis simulasi
pembiayaan yang akan dibuat.
Sedangkan untuk siklus perhitungan
biasanya berkaitan dengan waktu, seperti untuk produk ternak lele. Di samping
skala (misal : 1000 ekor bibit), juga perlu dihitung siklus pembesarannya
misalnya untuk dua bulan.
ASUMSI PERHITUNGAN
|
|||
A
|
SKALA USAHA
|
2.000
|
EKOR
|
B
|
SIKLUS USAHA
|
2
|
BULAN
|
C
|
HARGA BIBIT
|
150
|
PER EKOR
|
D
|
KEBUTUHAN PAKAN
|
500
|
KG
|
E
|
HARGA PAKAN
|
5.000
|
RP PER KG
|
F
|
SEWA LAHAN
|
100.000
|
PERTAHUN
|
BUNGA BANK
|
13%
|
PA
|
Tabel
1. Asumsi Dasar Perhitungan Biaya Produksi
3. Struktur Biaya Produksi
Struktur biaya produksi yang dimaksud adalah kumpulan dari
biaya produksi dan biasa investasi untuk membuat produk tersebut. Biaya
produksi adalah biaya yang dibutuhkan dalam siklus dan skala tertentu. Misal
untuk membuat bakso, maka komponen daging, tepung, bumbu dan sebagainya adalah
komponen biaya produksi. Sedangkan mesin giling daging itu tidak habis dalam satu
skala dan siklus produksi untuk daging 1 kg. Maka mesin giling daging disebut
biaya investasi. Biaya investasi lain seperti Gerobak dagang, sewa kios dan
sebagainya.
Biasanya untuk keperluan perhitungan
biaya produksi yang keuangannya berkaitan dengan pihak lain, maka perlu dibuat
stuktur modal usaha. Untuk membedakan modal pinjaman dan modal sendiri
(equity). Contoh struktur biaya produksi seperti berikut.
2
|
KEBUTUHAN MODAL USAHA
|
||||
NO
|
MODAL TETAP
|
EQUITY
|
BANK
|
TOTAL
|
|
1
|
SEWA LAHAN
|
|
100.000
|
100.000
|
|
2
|
TERPAL PLASTIK
|
|
300.000
|
300.000
|
|
3
|
POMPA AIR
|
|
2.500.000
|
2.500.000
|
|
|
|
|
|
-
|
|
|
TOTAL
|
-
|
2.900.000
|
2.900.000
|
|
|
PERSENTASE
|
0%
|
100%
|
|
|
NO
|
MODAL KERJA
|
EQUITY
|
BANK
|
TOTAL
|
|
1
|
KEBUTUHAN BIBIT
|
|
300.000
|
300.000
|
|
2
|
KEBUTUHAN PAKAN
|
|
1.800.000
|
1.800.000
|
|
3
|
OBAT OBATAN
|
|
|
|
|
|
BIAYA TRASNPORTASI
|
|
150.000
|
150.000
|
|
|
GAJI PEGAWAI
|
|
2.200.000
|
2.200.000
|
|
|
LISTRIK
|
|
140.000
|
140.000
|
|
|
TOTAL
|
-
|
4.590.000
|
4.590.000
|
|
|
PERSENTASE
|
0%
|
100%
|
|
Tabel 2. Struktur Kebutuhan Modal
Usaha
Untuk biaya investasi, dihitung untuk mencari besarnya
penyusutan investasi dalam siklus yang sudah direncanakan. Misalnya sebuah
pompa air yang harga belinya sebesar Rp 2,5 juta dan diperkirakan berusia
teknis selama 5 tahun atau (60 bulan), maka perbulan setara dengan Rp 41.667,-
atau persiklus (2 bulan) sebesar Rp. 83.333,-
Contoh berikut menggambarkan nilai penyusutan investasi.
PENYUSUTAN INVESTASI
|
||||
No
|
Uraian
|
Nilai
|
Umur Eknomis (bln)
|
Nilai Penyusutan (Siklus)
|
1
|
SEWA LAHAN
|
100.000
|
12
|
16.666,67
|
2
|
TERPAL PLASTIK
|
200.000
|
24
|
16.666,67
|
3
|
POMPA AIR
|
2.500.000
|
60
|
83.333,33
|
|
|
|
|
116.666,67
|
Tabel 3. Nilai Penyusutan Investasi
4. Proyeksi Laba Produksi
Setelah perhitungan biaya produksi dihitung, maka dapat
menentukan harga pokok produksi (HPP). Untuk mendapatkan keuntungan yang
diinginkan tinggal menaikkan harga jual produk sebesar keuntungan yang
diinginkan. Misalnya akan mengambil keuntungan 50% maka harga jual produk
dinaikkan sebesar 50% dari harga pokok produksi.
Tetapi
apabila harga jual sudah ditentukan pasar, misalnya harga lele perkilo
dipasaran sudah memiliki patokan, maka diusahakan harga pokok produksi berada
dibawah harga jual produk.
ASUMSI PRODUKSI DAN PENJUALAN (PENDAPATAN)
|
||||
JUMLAH LELE
|
2000
|
EKOR
|
|
|
MORTALITAS
|
25%
|
|
|
|
LELE HIDUP
|
1.500
|
|
|
KG
|
PANEN 1
|
25%
|
375
|
0,8
|
300
|
PANEN 1
|
25%
|
375
|
0,7
|
263
|
PANEN 3
|
50%
|
750
|
0,6
|
450
|
|
|
|
|
1.013
|
HARGA PER KILO
|
6.000
|
|
|
|
TOTAL PENJUALAN
|
6.075.000
|
|
|
|
Tabel 4. Asumsi Produksi dan Penjualan
Produk
No
|
Uraian
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
Siklus 3
|
Siklus 4
|
|
PENJUALAN
|
6.075.000
|
|
|
|
|
BIAYA USAHA
|
4.590.000
|
|
|
|
|
PENYUSUTAN
|
116.667
|
|
|
|
|
KEWAJIBAN BANK
|
35.265
|
|
|
|
|
LABA KOTOR
|
1.333.068
|
|
|
|
|
BAYAR PAJAK
|
33.327
|
|
|
|
|
LABA BERSIH
|
1.299.741
|
|
|
|
|
PINJAMAN BANK
|
7.490.000
|
|
|
|
|
BUNGA BANK
|
162.283
|
|
|
|
|
ANGSURAN POKOK
|
1.248.333
|
|
|
|
|
KEWAJIBAN BANK
|
1.410.617
|
|
|
|
Tabel 5. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Usaha
C.
Petunjuk
Praktikum
1.
Judul
: Menganalisa Biaya Produksi Prototype Produk Barang Dan Jasa
2.
Tugas
Masalah
a.
Menghitung
biaya produksi dan menentukan harga jual produk.
b.
Menghitung
proyeksi keuntungan dalam skala produksi tertentu.
c.
Menghitung
kelayakan usaha dengan berbagai indikator finansial.
3.
Prinsip
Teori
a.
Bahwa
perhitungan biaya produksi suatu prototype barang atau jasa dimulai dari
menghimpun informasi berupa asumsi dasar perhitungan seperti harga bahan, harga
jual, aspek teknis dan sebagainya.
b.
Bahwa
perhitungan biaya produksi tidak bisa lepas dari biaya operasinal dan biaya
investasi, dimana dalam investasi akan menimbulkan nilai penyusutan investasi
yang merupakan beban biaya produksi.
c.
Bahwa
untuk melakukan perhitungan perlu didasari suatu skala usaha dan atau siklus
usaha.
4.
Kegiatan
Praktikum
a. Himpun sedetail mungkin informasi
tentang harga bahan produksi prototype, ongkos ongkos, dan aspek teknis lainnya
kemudian disusun dalam worksheet pengolah angka sebagai asumsi dasar
perhitungan.
b. Susun struktur pembiayaan produksi
prototype baik sebagai biaya operasional dan biaya investasi dalam rangka
memproduksi prototype produk barang atau jasa.
c. Buatkan arus kas (cash flow) apabila
prototype produk tersebut benar benar dijadikan suatu usaha.
5.
Diskusikan
dan kumpulkan hasil analisa biaya produksi prototype.
6.
Diakhir
praktikum dilakukan test
Simak pula tayangan video berikut :
0 Comments