PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
Ali Basyah
Materi 10 : Menganalisis Perencanaan
Produksi Massal
A.
Tujuan
Kegiatan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini
siswa diharapkan:
1.
Menetapkan
Skala Proses Produksi
2.
Tahapan-tahapan
dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa
3.
Faktor
perencanaan proses produksi dan jasa
4.
Persiapan
perencanaan proses produksi dan jasa
B.
Uraian
Materi
1.
Menetapkan
Skala Proses Produksi
Langkah-langkah
dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.
a. Produk apa yang akan diproduksi.
b. Bilamana kegiatan proses produksi akan
dimulai.
c. Berapa jumlah produk yang akan
diproduksi.
d. Berapa besarnyajumlah dana yang akan
dibutuhkan.
e. Berapa banyak tenaga kerja yang
diperlukan.
f.
Peralatan
apa yang diperlukan.
g. Berapa tingkat persediaan bahan baku
yang diperlukan.
h. Syarat-syarat dalam penetapan skala
proses produksi dan jasa, antara lain:
i.
Penetapan
skala produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.Penetapan
skala produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dilaksanakan. Penetapan
skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi
tentang kegiatan operasi proses produksi.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan skala proses produksi dan jasa. Berikut ini
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses
produksi dan jasa.
a. Sifat proses produksi dan jasa
Sifat
proses produksi dan jasa dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Proses produksi dan jasa yang
terputus-putus
Proses
produksi dan jasa yang terputus-putus, dilakukan atas dasar jumlah
pesanan (order) produk yang diterima perusahaan. Di sini, jumlah
produksi yang dibuat perusahaan pada umumnya sedikit. Sehingga untuk
menetapkan. skala produksi dan jasa yang diproduksi, semata-mata tidak berdasarkan
pada ramalan penjualan.
2) Proses produksi barang dan jasa yang
terus-menerus
Proses
produksi dan jasa yang terns menerus, dilakukan berdasarkan pada ramalan
produk. Di sini, penetapan skala produksi dan jasa tidak dilakukan atas
dasar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi pasar clan dalam
jumlah produksi yang besar.
b. Jenis dan mutu produk yang akan
diproduksi
Untuk
menetapkan skala proses produksi dan jasa ada beberapa jenis dan mutu, serta
sifat produk yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yakni sebagai berikut.
1) Apakah produk yang akan diproduksi itu
tahan lama?
2) Apakah mutu produk yang diproduksi itu
tergantung pada biaya persatuan?
3) Apakah produk yang akan diproduksi itu
mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak?
4) Apakah produk yang akan diproduksi itu costumer's
goods atau producer's goods?
c. Jenis produk baru dan lama
Seorang
wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan jenis produk baru,
disertai penelitian tentang:
1) Lokasi; apakah perusahaan perlu
berdekatan dengan sumber-sumber bahan baku atau dekat dengan pasar
konsumen?
2) Berapajumlah produk yang akan
diproduksi?
3) Bagaimana sifat permintaan terhadap
produk, apakah musiman atau sepanjang masa?
2.
Tahapan-tahapan
dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa
Adapun
tahapan-tahapan pada penetapan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai
berikut.
a. Routing
Routing adalah
menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi produk akhir. Di dalam menentukan
urutan-urutannya, harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang akan
dipergunakan.
b. Scheduling
Scheduling adalah
menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi
yang disenergikan sebagai suatu kesatuan.
Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan
diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai
dengan urutan-urutannya.
c. Dispatching
Dispatching adalah
menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk
mulai melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di
dalam routing dan scheduling.
d. Follow-up
Follow-up adalah
menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi
proses produksi.
3.
Faktor
perencanaan proses produksi dan jasa
Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang
produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera diproduksikan
pada periode yang akan datang. Akan tetapi, semua produk yang tercantum di
dalam perencanaan proses produksi barang/jasa, belum tentu akan
dicantumkan seluruhnya pada suatu periode yang akan datang.
Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk dan
perencanaan proses produksi adalah bahwa pada perencanaan proses produk
akan banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan
proses produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis.
Pada perencanaan proses produksi, dititik beratkan kepada produk apa,
produk yang bagaimana, dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
menyusun perencanaan proses produksi dan jasa
Di dalam membuat perencanaan proses produksi dan jasa yang
tepat, seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan
masalah intern dan masalah ekstern perusahaan.
Masalah intern adalah masalah yang datangnya dari dalam
perusahaan sendiri, seperti mesinmesin, peralatan, bahan baku, dan tenaga
kerja. Adapun masalah ekstern perusahaan adalah
masalah yang datangnya dari luar perusahaan, seperti keadaan politik,
ekonomi, resesi, deflasi, inflasi, deregulasi, kebijaksanaan pemerintah,
dan devaluasi. Untuk menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang
wirausahawan perlu memperhatikan berbagai faktor sebagai berikut:
a. Manfaat produk bagi konsumen;
b. Permintaan pasar terhadap produk;
c. Potensi usaha seorang wirausahawan
untuk memperoleh keuntungan;
d. Fasilitas operasi proses produksi;
e. Kekuatan persaingan dari perusahaan
lain;
f.
Kemampuan
distribusinya;
g. Pengembangan produk pada masa yang
akan datang.
Ciri-ciri
perencanaan proses produksi dan jasa, antara lain sebagai berikut.
a. Perencanaan produksi dan jasa harus
menyangkut kegiatan masa mendatang.
b. Perencanaan produksi clan jasa harus
mempunyai jangka waktu tertentu.
c. Perencanaan produksi dan jasa harus
mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan,
modal, dan sebagainya.
d. Perencanaan produksi dan jasa harus
dapat mengoordinir kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lainnya.
e. Perencanaan produksi dan jasa harus
dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, warna produk, ukuran produk,
bentuk produk, dan sebagainya.
Syarat-syarat
perencanaan proses produksi dan jasa antara lain sebagai berikut.
a. Perencanaan produksi barang dan jasa
harus disesuaikan dengan tujuan usaha.
b. Perencanaan kerja produksi dan j asa
harus sederhana, dimengerti, dan dapat dilaksanakan.
c. Perencanaan produksi dan jasa harus
memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.
Seorang
wirausahawan yang akan menyusun perencanaan proses produksi dan jasa harus
memperhatikan dan mempertimbangkan:
a. Skala produksi;
b. Jenis Jenisproduk yang akan diproduksi;
c. Produk tahan lama atau tidak;
d. Sifat produk yang akan diproduksi;
e. Sifat permintaan terhadap produk;
f.
Kuantitas
dan kualitas produk yang akan diproduksi.
4.
Persiapan
perencanaan proses produksi dan jasa
Adapun
persiapan perencanaan proses produksi dan jasa, meliputi hal-hal sebagai
berikut.
a. Prosedur persiapan
Prosedur
persiapan perencanaan proses produksi dan jasa antara lain:
1) Seorang wirausahawan perlu membina
gagasan produk dari konsumen atau pembeh.
2) Seorang wirausahawan perlu mendorong
para karyawan untuk ikut memikirkan gagasan produk yang akan diproduksi.
b. Penyaringan gagasan
Tujuan
utama penyaringan gagasan proses produksi dan jasa untuk mendapatkan gagasan
yang baik dan tepat di dalam pembuatannya.
c. Analisis gagasan
Seorang
wirausahawan selanjutnya mengadakan analisis terhadap gagasan operasi produksi
dan jasa dari berbagai macam usaha. Adapun gagasan terhadap proses
produksi dan jasa yang dianggap paling penting yaitu: ,
1) Potensi permintaan terhadap produk;
2) Jumlah penjualan produk;
3) Jumlah pemasaran produk;
4) Kemampuan produk yang mendatangkan
laba.
d. Percobaan proses produk
Di
dalam percobaan proses produk, terdapat 2 (dua) hal yang sangat penting, yaitu:
1) Dari tahap pengelolaan gagasan,
menjadi suatu kegiatan konkret.
2) Perusahaan menghasilkan produksi yang
dapat dipertanggungjawabkan, baik secara teknis maupun komersial.
e. Uji coba produk
Pada
dasarnya ada 2 (dua) macam manfaat yang akan didapat oleh seorang wirausahawan
dengan adanya uji coba produksi dan jasa, yaitu:
1) Seorang wirausahawan akan memperoleh
gambaran yang lebih lugs tentang operasi produksi.
2) Seorang wirausahawan akan menemukan
kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan, cacat tidaknya, dan bermanfaat
tidaknya, dari produk yang dibuatnya.
f.
Tahap komersialisasi
Tahap
komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada
para konsumen atau pembeli. Berbagai usaha pada tahap komersialisasi yang
dilakukan oleh seorang wirausahawan antara lain melaksanakan merek produk,
kemasan produk, harga produk, promosi produk, dan distribusinya.
Agar
perencanaan kegiatan operasi produksi dan jasa dalam perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik, setiap pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
operasi produksi perlu mengetahui apa yang harus dilaksanakan.
C.
Petunjuk
Praktikum
1.
Judul
: Menganalisis Perencanaan Produksi Masal Amplop
2.
Tugas
Masalah
a.
Melakukan
produksi masal Amplop dan menganalisis prosesnya
b.
Melakukan
manajemen produksi yang paling efisien.
c.
Melakukan
langkah produksi yang benar dan paling cepat.
3.
Prinsip
Teori
a.
Bahwa
memproduksi masal suatu barang diperhitungakan siklus dan kapasitas produksi
agar bahan baku tidak terbuang percuma.
b. Bahwa
kecepatan produksi dan besarnya permintaan akan menjadi pertimbangan dalam
memproduksi suatu barang agar mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.
c.
Target
produksi perlu diperhitungkan dengan matang dan disesuaikan dengan bahan baku
produksi.
4.
Kegiatan
Praktikum
a.
Bentuk
kelompok kerja beranggotakan 5 anak setiap kelompok
b.
Guru
menjual kertas A4 seharga Rp 25,- perlembar, dipersiapkan 1 rim kertas A4 (500
lembar).
c.
Setiap
kelompok diwajibkan untuk membeli sesuai kebutuhan batasan produksi dan
kapasitasnya. Kapasitas produksi ditentukan oleh kecepatan memproduksi satu
buah barang, tenaga kerja, dan lamanya (waktu) berproduksi.
d.
Setelah
waktu mulai memproduksi ditentukan, kelompok siswa dengan manajemen masing
masing mulai memproduksi Amplop yang telah terstandarisasi.
e.
Setiap
Amplop yang masuk kategori A (sesuai standar) dibayar seharga Rp. 50,- Amplop
kategori B (tidak standar) dibeli seharga Rp 20,- dan yang rusak (cacat)
dikembalikan ke produsen (reject).
f.
Selesai
semua transaksi, produksi, dan penjualan, hitunglah hasil penjualan apakah
untung atau rugi.
g.
Lakukan
analisis produksi masal yang telah dilakukan baik dari aspek teknis, manajemen,
dan kerugian/keuntungan.
5.
Diskusikan
dan paparkan hasil analisis dari setiap kelompok.
6.
Diakhir
praktikum dilakukan test
Berikut video pembelajaran modul ini.
Berikut video pembelajaran modul ini.
6 Comments
sangat bermanfaat...
ReplyDeletemateri bab selanjutnya dong pak...
sangat bermanfaat,ijin copy
DeleteSangat bermanfaat, terima kasih. ijin copy....
ReplyDeletesemoga Allah membalas kebaikan bapak
Terimakasih Bapak sangat bermanfaat sekali semoga amal bapak tidak terputus ...amin..ijin copy
ReplyDeleteBonus Casino Online Spesial Dari Agen Judi Online Bolavita !
ReplyDeleteBonus 100% Bila Menang Beruntun 8x, 9x, 10x
Tersedia Banyak Provider Yang Lengkap !
» SBOBET 338a
» SA Gaming
» Sexy Gaming
» Fun BET
» Asia Bet
» E-Bet
» WM Casino
Promo Spesial :
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Rollingan 0.8%
• Bonus Referral 7% + 2%
Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
Tersedia Deposit & Withdraw Via : OVO, Gopay, Dana, Linkaja, Sakuku, Pulsa Dan Semua Jenis Rekening Bank Di Indonesia !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita
Prediksi Togel Mekong 10 Agustus 2020 Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
ReplyDelete